Apa Itu Ojigi Dalam Budaya Jepang? Ini Penjelasan Lengkapnya
Foto : Melakukan Ojigi |
「Assalamualaikum」- Hai Jo, jokkajo.com kembali menyuguhkan tulisan tentang kebudayaan Jepang, Jepang sebagai salah satu negara dengan peminatan yang tinggi untuk dikunjungi dan dipelajari tentu menyimpan banyak kebudayaan yang sering kali dianggap aneh di negara-negara sekuler lainnya. Pada tulisan ini jokkajo.com akan mengulas tentang Ojigi.
Ojigi Dan Kehidupan Samurai |
Apa itu (おじぎ) Ojigi?
Ojigiigi adalah budaya Jepang yang cukup populer dan paling sering di laksanakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang, ojigi sendiri adalah cara orang Jepang memberi hormat yakni dengan membungkukkan badan menghadap orang yang diberi hormat.
Ojigi juga diartikan sebagai tindakan menundukkan kepala atau bagian atas tubuh, biasanya digunakan sebagai tanda salam, hormat, permintaan maaf atau terima kasih dalam situasi sosial atau keagamaan.
Dalam sejarahnya Ojigi merupakan kebiasaan seorang samurai Jepang yang dari waktu ke waktu kemudian menjadi kebiasaan masyarakat Jepang pada umumnya, hingga saat ini ojigi selalu dilakukan ketika terdapat pertemuan atau acara-acara tertentu seperti upacara pemakaman.
Ojigi (お辞儀) memiliki kesamaan bunyi penyebutan dengan お時宜 (Ojigi) yang berarti waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu.
Baca Juga : Artikel Menarik Tentang Jepang
3 Posisi Ojigi
Ojigi memiliki 2 kategori khas yakni saat posisi berdiri dan saat duduk (座礼 : Zarei), sedangkan posisi saat berdiri (立礼 : Ritsurei) memilki 3 posisi sesuai kepada siapa penghormatan diberikan, seperti diketahui bahwa kebiasaan orang Jepang yang sangat sopa kepada orang lain menjadi alasan terdapat beberapa posisi dalam memberikan hormat.
Pada posisi berdiri terdapat 3 posisi ojigi berdasarkan tingkat kemiringan saat memberi hormat. Eshaku (会釈) , Keirei (敬礼), Saikeirei (最敬礼) adalah 3 posisi Ojigi yang dibedakan serendah apa membungkuk dan kepada siapa ojigi dilakukan.
Eshaku adalah Ojigi yang paling biasa dan penggunaannya pada hal-hal biasa atau santai, jika melakukan kesalahan kecil seperti tidak sengaja menabrak orang di jalan. Cukup melakukan ojigi dengan cara eshaku kira-kira membungkuk sekitar 15° yang diikuti oleh lirikan mata kebawah.
Keirei adalah ojigi paling umu yang digunakan pada acara-acara resmi, sekolah, pertemuan besar. Keirei dilakukan dengan membungkuk kira-kira 30°, orang Jepang biasanya melakukan keirei pada saat berterima kasih atas sesuatu yang dia dapatkan dari seseorang.
Saikerei adalah posisi Ojigi yang paling sopan dengan posisi bungkuk sekitar 45°, hal ini mencerminkan sikap hormat sepenuhnya kepada seseorang, biasanya digunakan saat meminta maaf atas kesalahan yang telah terjadi atau pada saat meminta pertolongan besar. Orang yang meminta maaf dengan tulus akan lebih lama membungkuk, bahkan sempat terjadi seorang polisi Jepang salah memeriksa seorang warga negara asing yang dikira Ilegal dan ternyata memiliki tanda pengenal resmi, warga negara asing tersebut marah dan merasa terganggu maka polisi melakukan ojigi sebagai bentuk permohonan maaf sampai dia tidak melihat lagi warga negara asing tersebut.
Ojigi juga sering kali dijadikan penilaian terhadap sikap seseorang, orang yang salah melakukan ojigi dapat diartikan sebagai bentuk kecerobohan dalam kehidupan bermasyarakat.
Itulah sedikit ulasan tentang kebudayaan Jepang yang sering terlihat oleh masyarakat internasional, semoga tulisan ini bermanfaat.
Post a Comment