Jisshuusei IM Japan Saat Pelatihan Di Indonesia Harus Botak Plontos (?)
Foto (@bbs.sh_) : Persiapan Tes Eva 3 Angkatan 325 DIY di Angkatan 328 DIY |
Assalamualaikum
Hai jo
Kamu ingin jadi jisshuusei atau peserta praktek kerja IM Japan? Maka harus siap gundul selama mengikuti pelatihan baik tahap 1 maupun tahap 2 dan juga pelatihan 1 bulan di training center di Jepang.
Loh kok bisa digundul? Iyaa jo harus seperti itu
Karena peserta harus terlihat rapi dari sisi penampilannya, jadi untuk rambut harus dipotong pendek dan dipertahankan seperti itu selama mengikuti pelatihan.
Berbeda dengan sistem yang diberlakukan di LPK Swasta yang juga memiliki ijin untuk mengirimkan peserta praktek ke Jepang, aturan masing-masing LPK tentu berbeda. Olehnya ada LPK yang tidak mewajibkan siswanya untuk memotong rambut pendek seperti halnya siswa di IM Japan.
Dimasa pandemi seperti sata ini pelatihan online pun harus dilakukan bagi peserta yang telah memasuki pelatihan tahap 1 dan tahap 2, sebelumnya peserta yang telah mengikuti pelatihan tatap muka namun karena aturan pemerintah yang berkaitan dengan penanganan Covid-19 dialihkan menjadi pelatihan online. Sama halnya dengan pelatihan tatap muka, semua aturan yang diberlakukan selama pelatihan tetap dijalankan meskipun dengan sistem dalam jaringan (daring).
Baca Juga Hak Dan Kewajiban Peserta Praktek Kerja IM Japan
Kerapihan peserta tetap menjadi kontrol guru pengajar ketika peserta berada dirumah, sewaktu-waktu guru bisa saja melakukan pengecekan kerapihan mulai dari rambut, kumis, jenggot maupun kuku harus rapi dan sesuai aturan pelatihan IM Japan.
Seperti pada gambar dibawah ini, peserta diperintahkan untuk mengirimkan foto selfie terbaru guna pengecekan kerapihan rambut.
Pengecekkan Kerapihan Peserta Melalui Foto Terbaru |
Peserta yang terlihat tidak rapih akan dari sisi potongan rambut harus sesegera mungkin untuk menyesuaikan dengan aturan dan kemudian melaporkan kembali jika sudah memotong rambut.
Baca Juga Motto Peserta Praktek Kerja IM Japan
Jadi sampai segitunya kontrol yang dilakukan guru pengajar terhadap peserta yang selama berada dirumah mengikuti pembelajaran online, kontrol seperti ini bertujuan untuk menjaga sikap dan kemampuan bahasa jepang peserta agar tetap sejalan dengan tujuan pelaksanaan pelatihan pra pemberangkatan.
Kondisi Jepang yang sampai saat ini belum membuka pintu masuk bagi pemagang asal Indonesia mengakibatkan rencana pemberangkatan menjadi tertunda sampai waktu yang belum ditentukan.
Jaa koko made desu
Post a Comment