Syekh Mansour Al Salimi Ulama Terkenal Yang Dirubah Oleh Ayat Qur'an

Syekh Mansour Al Salimi

Religi, [Justicer] -- Syekh Mansour Al Salimi membuat saya harus menulis lebih banyak tentang beliau. Karena saya kagum dengan fakta yang terungkap atas beliau, cerita dan kisah yang sangat berkesan tentang bagaimana beliau mendapat hidayah dan menjadi Hafizh Qur'an.

Ditulisan sebelumnya Sosok Syekh Mansour Al Salimi Yang Penuh Kharisma  ditulis pada bulan Agustus 2021 kurang lengkap jika saya tidak menulis tentang cerita Syekh Mansour yang dahulunya juga sama seperti anak muda umur 20-an tahun pada umumnya yang masih suka menghabiskan waktu untuk hal-hal yang kurang bermanfaat.


Awalnya saya terinspirasi dari tulisan media sosial facebook oleh TV Abu Al Hasan yang dipublikasikan pada 24 Maret 2017 dengan judul cerita singkat taubat Syekh Mansour Al Salimi dari kegelapan menuju hafidzul Qur'an, namun ketika ditelusuri ternyata referensinya adalah video youtube dari Only For Allah dengan judul Story of Sheikh Mansour As-Salami Told By Sheikh Badr (English Subs) Inspiring ,video yang diupload pada tanggal 21 Maret 2017 tersebut hingga tulisan ini dibuat telah ditonton lebih dari 144 ribu kali. Hanya sekedar info video tersebut tidak berbahasa Indonesia.


Dari tulisan dan video tersebut pada intinya menceritakan bagaimana keadaan Syekh Mansour Al Salimi pada masa sebelum beliau bertaubat dan menjadi seorang ulama besar seperti saat ini. Pada postingan Facebook kisah Syekh Mansour dituturkan oleh Syekh Nayif As-Shahafy, sedangkan dalam video Syekh Badr menceritakan kisah Syekh Mansour yang keduanya memiliki kesamaan.


Kisahnya berawal Syekh Mansour Al Salimi yang mendatangi sebuah masjid di kota jeddah Arab Saudi, kebetulan di masjid tersebut sedang digelar kajian ilmiah dari seorang syekh. Syekh Mansour duduk dan mendengarkan dengan baik apa yang disampaikan oleh Syekh tersebut.


Dalam kajiannya seorang syekh tersebut mengutip ayat Al Qur'an surah Thaahaa ayat ke 124

وَمَنْ اَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِيْ فَاِنَّ لَهٗ مَعِيْشَةً ضَنْكًا وَّنَحْشُرُهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اَعْمٰى


"Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Thāhā: 124)



Ketika mendengarkan ayat tersebut Syekh Mansour tergugah hatinya untuk memperbaiki diri, Surah Thaahaa ayat 124 ini mengubah hidup syekh mansour pada waktu itu, dikisahkan syekh mansour meninggalkan semua teman-temannya dan bergabung pada kholaqoh tahfidzul Qur'an di masjid dimana beliau mendengarkan surah thaaha tersebut dibacakan, beliau belajar agama selama lebih kurang 2 tahun dan berhasil menghafalkan Al Qur'an.


Cerita yang disampaikan oleh Syekh Badr dalam video Youtube Only For Allah bahwa Syekh mansour sempat kesulitan dalam membaca Qur'an, sehingga harus memperbaiki bacaan Qur'an beliau selama 2 bulan. Dalam 2 bulan itu pula beliau tak pernah keluar masjid kecuali hanya untuk tidur.


Beliau Syekh Mansour Al Salimi setelah itu menjadi Imam Masjid tersebut dan mulai dikenal oleh orang banyak karena irama bacaan Qur'an yang dimiliki beliau, dalam kurun 2 bulan beliau menjadi terkenal.


MasyaAllah dengan sebab Al Qur'an Syekh Mansour Al Salimi atas ijin Allah menjadi terkenal hingga keluar kota jeddah, dari berbagai negara mengidolakan Syekh Mansour.

Baca juga : Manusia Harusnya Malu Kepada Tuhan


Janganlah heran bagaimana cara dakwah Syekh Mansour yang begitu semangat mengingatkan manusia dengan ayat Al Qur'an, harapannya akan ada 1 ayat yang dapat menggugah hati manusia yang mendengarkannya


Dan benar saja, apa yang menjadi tujuan beliau berdakwah penuh semangat dengan bacaan Qur'an sudah mulai dirasakan, respon dan tanggapan baik atas cara dakwah beliau. Banyak yang tergugah hati untuk kembali kepada fitrah keimanan yang sesungguhnya


Pesan dan pembelajaran yang bisa kita ambil adalah (saya pribadi tak luput dari dosa) kita makhluk pendosa. Se buruk dan se pendosa apapun kita jangan pernah jauhi Masjid, taman surga atau kajian agama, kawan-kawan yang baik. 


Karena bisa jadi kita mendapatkan karunia hidayah yang istiqomah dari mendatangi masjid, menghadiri kajian, berteman dengan orang baik.



Related :

Featured Section

featured/recent

Simple Grid

6/sgrid/recent